PROFIL KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERAPI PADA PASIEN BEDAH PATAH TULANG TERTUTUP DI RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA

Nanda Yulin Fitria, S. Farm (2020) PROFIL KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERAPI PADA PASIEN BEDAH PATAH TULANG TERTUTUP DI RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA. Other thesis, STIKES RS Anwar Medika.

[img] Text
Nanda Yulin.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Patah tulang atau fraktur didefinisikan sebagai hilangnya atau adanya gangguan intergeritas dari tulang, termasuk cedera pada sumsum tulang, periosteum, dan jaringan yang ada disekitarnya. Fraktur dapat disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, kecelakaan olahraga, terjatuh atau terpeleset, dll. Pada fraktur terutup, risiko infeksi rendah karena tidak ada kontak antara udara luar dengan fraktur. Setelah dilakukan tindakan operasi, diberikan terapi antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi (ILO). Oleh karena luka sudah dibuka dengan tindakan operasi sehingga risiko infeksi meningkat, maka dilakukan pergantian atau swich antibiotik dari profilaksis menjadi terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kerasionalan penggunaan antibiotik terapi pada pasien bedah patah tulang tertutup di Rumah Sakit Anwar Medika. Penelitian ini telah mendapatkan izin etik dengan No.632/RSAM/VII/2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional data yang diambil pada bulan Januari-Desember 2019 dilakukan pada 233 pasien. Dalam penelitian ini kebanyakan adalah 153 pasien (65,67%) laki-laki, rentang usia 26-46th pasien (43,9%), penyebab kecelakaan 193 pasien (82,83%), jenis patah tulang terbanyak adalah fraktur femur 41 pasien (17,59%). Jenis antibiotik terapi yang paling banyak di Rumah Sakit Anwar Medika dalah seftriakson 142 obat (52,59%), lama rawat inap pasien paling banyak selama 3 hari 92 pasien. Kerasionalan penggunaan antibiotik terapi pada pasien bedah patah tulang tertutup yaitu 91,84 % (214 pasien). Antibiotik terapi yang diberikan di Rumah Sakit Anwar Medika adalah sentriakson 1 gram, sefiksim 50-100 mg dosis bisa ditingkatkan sebanyak 200 mg, sefuroksim 2 gram dan gentamicin 2 mg. Menurut kriteria gyssens penggunaan antibiotik terapi tidak dosis sebanyak 6,008% (14 pasien), penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian 6,008% (14 pasien), penggunaan antibiotik terlalu lama 41,63% (97 pasien), data rekam medis tidak lengkap 100% (233 pasien).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Triani Febriana Triani
Date Deposited: 21 Nov 2020 02:46
Last Modified: 26 Nov 2020 08:33
URI: http://repository.uam.ac.id/id/eprint/159

Actions (login required)

View Item View Item