PERBANDINGAN POTENSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH HIJAU, NANOPARTIKEL EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU, DAN MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH HIJAU TERHADAP METHICILLIN RESISTANT Staphylococcus aureus (MRSA)

Arinil Haqqo, S. Farm (2019) PERBANDINGAN POTENSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH HIJAU, NANOPARTIKEL EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU, DAN MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH HIJAU TERHADAP METHICILLIN RESISTANT Staphylococcus aureus (MRSA). Other thesis, STIKES RS Anwar Medika.

[img] Text
Arinil Haqqo.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah bakteri Staphylococcus aureus yang mengalami resistensi terhadap antibiotik jenis metisilin dan turunannya. MRSA menjadi bakteri patogen penyebab infeksi nosokomial. Penanganan infeksi akibat bakteri MRSA masih menggunakan antibiotik konvensional. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dalam penanganan penyakit infeksi bakteri dapat menyebabkan resistensi. Daun sirih hijau (Piper betle Linn) diketahui memiliki beberapa kandungan senyawa yang bersifat antimikroba. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan potensi aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun sirih hijau, nanopartikel ekstrak daun sirih hijau, dan minyak atisiri daun sirih hijau terhadap MRSA. Daun sirih hijau diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol. Nanopartikel ekstrak daun sirih hijau dibuat dengan metode gelasi ionik menggunakan kitosan,, natrium alginat, dan natrium tripolifosfat. Minyak atsiri daun sirih hijau diperoleh dari CV. Nusaroma dan telah dikarakterisasi dengan GC-MS. Penelitian ini termasuk jenis penelitian experimental laboratory dengan model rancangan post test only design metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima kelompok perlakuan dan dua pengulangan dengan unit percobaan sebanyak 24 unit yaitu; kontrol negatif menggunakan akuades, kontrol positif menggunakan meropenem 30µg/L, sampel uji dengan konsentrasi masing-masing 0.5, 1, 5, 10, 15, 20, dan 25%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diameter zona hambat yang terbesar di konsentrasi tertinggi (25%) yaitu zona hambat sampel minyak atsiri dengan hasil diameter yang diperoleh 11,95 mm. Sedangkan pada sampel nanopartikel ekstrak sirih hijau diperoleh hasil diameter zonanya 11,58 mm. Diamter zona hambat pada sampel ekstrak sirih hijau merupakan hasil zona hambat yang terkecil diantara minyak atsiri dan nanopartikel ekstrak yaitu diameter zona hambatnya 9 mm.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Triani Febriana Triani
Date Deposited: 23 Nov 2020 09:00
Last Modified: 26 Nov 2020 08:04
URI: http://repository.uam.ac.id/id/eprint/184

Actions (login required)

View Item View Item