PENENTUAN KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) EKSTRAK ETANOL DAN REBUSAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Vita Dwi, Anggreani, S. Farm (2021) PENENTUAN KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) EKSTRAK ETANOL DAN REBUSAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus. Other thesis, STIKES RS Anwar Medika.

[img] Text
Skripsi - Vita Dwi Anggraeni.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Jerawat merupakan penyakit infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Obat tradisional dinilai memilliki efek samping yang lebih kecil dibanding obat kimia. Tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri yakni daun kelor (Moringa oleifera Lamk) karena adanya senyawa kuarsetin. Proses ekstraksi juga menentukan profil kimia tanaman, rebusan dan meserasi merupakan metode yang sering digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan rebusan daun kelor (Moringa oleifera Lamk) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan eksperimental labolatorium dan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dilusi cair untuk mengetahui Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Penelitian ini menggunakan 5 variasi konsentrasi yakni 100%, 80%, 60%, 40%, dan 20%, kelompok kontrol positif dan kontrol negatif. Berdasarkan hasil penelitian daun kelor memiliki kandungan senyawa kimia antara lain flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lamk) memiliki kadar flavonoid sebesar 3.093 mg sedangkan pada rebusan sebesar 1.803 mg. Hasil uji antibakteri rebusan dan ekstrak etanol memiliki aktivitas antibakteri, pada rebusan daun kelor (Moringa oleifera Lamk) bakteri Staphylococcus aureus memiliki Kadar Hambat Minimum (KHM) pada konsentrasi 100% dengan persen pengambatan 83%. Untuk ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lamk) pada bakteri Staphylococcus aureus memiliki Kadar Hambat Minimum (KHM) pada konsentrasi 100% dan 80% dengan persen pengambatan 81% dan 77% dengan Kadar Bunuh Minimum (KBM) pada konsentrasi 100%. Hasil uji statistik independent sampel test pada uji uji KHM (Kadar Hambat Minimum) diperoleh sigsebesar 0.625 yang berarti terdapat beda tidak singnifikan sedangkan pada uji KBM (Kadar Bunuh Minimum) diperoleh sig sebesar 0.031 yang berarti terdapat beda singnifikan pada ekstrak etanol dan rebusan daun kelor (Moringa oleifera Lamk) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Kata kunci: Antibakteri, KBM, KHM, Kuarsetin, Staphylococcus aureus

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Triani Febriana Triani
Date Deposited: 02 Nov 2021 06:40
Last Modified: 15 Nov 2021 05:13
URI: http://repository.uam.ac.id/id/eprint/369

Actions (login required)

View Item View Item