Armeta Yuniar Pitaloka (2024) UJI IN SILICO SENYAWA CURLONE EKSTRAK KUNYIT (Curcuma longa L.) DENGAN RESEPTOR HSP90 DAN TNF-α PADA SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS. Other thesis, Universitas Anwar Medika.
Text
SKRIPSI 1 - Armeta Yuniar.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penyakit autoimun diakibatkan kacaunya sistem imun pada tubuh, sehingga sel – sel imun memerangi dirinya sendiri. Salah satu penyakit autoimun yaitu Systemic Lupus Erythematous atau yang dikenal dengan SLE. Obat yang dapat digunakan sebagai terapi SLE yaitu azathioprine, yang digunakan untuk mengobati beberapa manifestasi SLE. Imunomodulator memiliki fungsi melawan penyakit dan infeksi dengan mendorong sistem imun agar aktivitasnya meningkat. Salah satu senyawa pada tanaman kunyit yang memiliki efek imunomodulator yaitu curlone. Metode yang digunakan yaitu uji in silico, molecular docking dan molecular dynamic. Reseptor yang digunakan yaitu; HSP90 dengan kode 5F5R serta TNF-α dengan kode 3IJ8. Binding affinity serta RMSD HSP90 dan TNF-α berbeda signifikan, Residu asam amino beberapa ligand terdapat kesamaan serta beberapa memiliki ikatan hidrogen. RMSD molecular dynamic, reseptor HSP90: RMSD 5F5R 0,5-3Å, RMSD curlone 0,5-2,75 Å, RMSD azathioprine 0,5-2,5Å. RMSD pada reseptor 3IJ8: RMSD 3IJ8 0,8-1,5Å, RMSD curlone 0,6-1,5Å, RMSD azathioprine 0,5-1,2Å. Pada HSP90, residu GLU 79 (A) dan ARG 220 (A) azathioprine nilai RMSF > 2,5 Å menunjukkan fleksibilitas yang tinggi dan cenderung tidak stabil. Pada TNF-α, nilai RMSF residu asam amino < 2,5. Kata kunci : SLE, In Silico, HSP90, TNF-α, Curlone
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Triani Febriana Triani |
Date Deposited: | 06 Nov 2024 06:31 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 06:31 |
URI: | http://repository.uam.ac.id/id/eprint/1201 |
Actions (login required)
View Item |