Nanda, Rezita, S. Farm (2021) UJI EFEKTIVITAS ANTIFUNGI FORMULASI SABUN CAIR PEMBERSIH KEWANITAAN (FEMININE HYGIENE) EKSTRAK ETANOL DAUN CEREMAI (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans. Other thesis, STIKES RS Anwar Medika.
Text
Skripsi - Nanda Rezita.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Keputihan merupakan salah satu permasalahan kesehatan reproduksi yang sering dialami oleh wanita, dalam mengatasi hal ini maka perlu menggunakan sabun pembersih kewanitaan (feminine hygiene). Candida albicans dapat dikatakan sebagai agen utama penyebab keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sabun cair pembersih kewanitaan (feminine hygiene) ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) terbaik, ditinjau dari segi kestabilan, kenyamanan, dan efektivitas antifungi terhadap Candida albicans, dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) sebesar 42,8%, 50% dan 57,1%. Pada penelitian ini serbuk daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% dan diperoleh ekstrak kental sebesar 86,2 gram. Ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) mempunyai aktivitas antifungi diduga dari senyawa metabolit sekunder yaitu golongan senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Sabun cair pembersih kewanitaan (feminine hygiene) ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) di uji stabilitas fisik menggunakan metode cycling test, hasil yang didapatkan secara organoleptis tidak stabil karena adanya perubahan bentuk dan bau pada siklus-1 sampai siklus-6, lalu uji pH, homogenitas, tinggi busa, iritasi, viskositas, dan kadar air sesuai dengan literatur, adapun beberapa yang tidak sesuai literatur yaitu uji tinggi busa F1 siklus-1, F2 siklus-0, F3 siklus-2, siklus-4, dan siklus-5, serta uji viskositas F1 siklus-6, dan F2 siklus-6. Uji efektivitas terhadap fungi Candida albicans menggunakan metode difusi sumuran, hasil yang didapatkan yaitu F1 sebesar 5,24 mm, F2 sebesar 9,18 mm, dan F3 sebesar 9,24 mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa F1, F2, dan F3 kurang efektif dalam menghambat Candida albicans karena termasuk dalam kategori resistant (≤14 mm). Kata kunci : Keputihan, Candida albicans, feminine hygiene, ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels)
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Triani Febriana Triani |
Date Deposited: | 27 Oct 2021 04:29 |
Last Modified: | 15 Nov 2021 07:28 |
URI: | http://repository.uam.ac.id/id/eprint/345 |
Actions (login required)
View Item |