Setyawati, Herni and Soedarsono and Yulistiani and Fatmawati, Umi (2019) ANALYSIS OF IFN- AND IL-10 LEVELS AS MARKERS OF INFLAMMATION AND RESPONSE THERAPY OF ANTI-TUBERCULOSIS IN MDR LUNG TB PATIENTS. Folia Medica Indonesiana, 55 (4). pp. 268-278. ISSN 2355-8393
Text (Artikel)
Jurnal Publikasi.pdf Download (300kB) |
|
Text (Similarity)
Similaritas.pdf Download (4MB) |
|
Text (Peer Review)
Peer Review - Bu Herni.pdf Download (673kB) |
Abstract
Multidrug Resistand Tuberculosis (MDR TB) disebabkan oleh organisme yang resisten terhadap paling sedikit isoniazid dan rifampisin, dua obat TB yang paling manjur. Respon kekebalan terhadap infeksi Mycobacterum tuberculosis berhubungan dengan fungsi imunitas. Fungsi interferon-γ (pro-inflamasi) adalah mengaktifkan makrofag, untuk merangsang molekul antimikroba (untuk spesies oksigen reaktif dan oksida nitrat), dan untuk menghambat interleukin -10. Fungsi interleukin-10 adalah untuk memicu kekebalan humoral, untuk menghambat IFN- γ. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar IFN- γ, IL-10 dan data klinis terhadap pasien TB-MDR yang mendapat terapi standar OAT. Penelitian ini adalah penelitian observasional menggunakan desain cross sectional. Terdapat 29 pasien yang mendapat terapi standar MDR TB OAT dari 1-24 bulan, yang memenuhi kriteria inklusi. Kemudian, pasien dibagi berdasarkan durasi terapi, yaitu fase awal/intensif dan lanjut. Tahap awal dibagi menjadi 2: yaitu terapi 1- 4 bulan (5 pasien) dan lebih dari 4-8 bulan (6 pasien). Kemudian, tahap lanjutan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ketiga > 8-16 bulan (13 pasien) dan kelompok > 16-24 bulan (5 pasien). Kemudian, diukur konsentrasi serum IFN-γ, IL-10 pada tahap awal penelitian dan 4 minggu kemudian dengan metode ELISA. Penelitian ini berlangsung selama periode Juli-Desember (6 bulan). Konsentrasi pasca IFN-rations menurun sebesar 39,14 ± 139,12 pg/mL (p> 0,05). Konsentrasi IL-10 menurun sebesar 33,93 ± 109,20 pg/mL (p>0,05). Berdasarkan metode bandim TB skor selama pra dan hasil posting adalah 1 pasien mengalami perubahan keparahan dari tingkat keparahan kelas 1 sampai 2, 1 pasien dari tingkat keparahan kelas 2 sampai 1, 1 pasien tetap dalam tin gkat keparahan 2 dan 26 pasien tetap dalam tingkat keparahan 1. Tidak terjadi perubahan kadar IFN-γ dan IL-10 setelah 4 minggu pasca terapi OAT standar TB MDR pada tahap awal terapi dan tahap lanjutan. Kata kunci: IFN-γ; IL-10; TB MDR; pre-post
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Triani Febriana Triani |
Date Deposited: | 02 May 2020 03:05 |
Last Modified: | 02 May 2020 03:05 |
URI: | http://repository.uam.ac.id/id/eprint/69 |
Actions (login required)
View Item |